Sebenarnya, Politik itu Indah

Ketua Fraksi PPP DPRD Jawa Barat Hj. Mien Aminah Musaddad
oleh: Adrio Kusmareza Adim (210110080058)

Sebanyak sebelas perempuan mendapat penghargaan dan apresiasi sebagai perempuan paling konsisten dan berdedikasi tinggi di profesinya masing-masing. Para perempuan ini dinilai juga sebagai “Dewi Sartika Masa Kini” pelanjut semangat pahlawan Dewi Sartika yang memberikan pencerahan pendidikan kepada masyarakat yang kurang terpelajar.

Alinea itulah yang membuka sebuah artikel yang ada di Pikiran Rakyat, 5 Desember 2009. Salah satu dari ke-sebelas perempuan itu adalah Mien Aminah Musaddad yang mendapat penghargaan dan apresiasi diberikan Ketua Yayasan Indonesia Masa Depan, Mira Rosana Gnagey, Dra, M.Pd, dalam rangka memeringati 125 Tahun Dewi Sartika, pada 4 Desember 2009 silam di Rumah Makan Arum Manis, Jalan Cihampelas, Bandung.

Berangkat dari keluarga yang berkecimpung dengan politik dan juga memiliki suami (almarhum) yang berpolitik jadi sudah menjadi sebuah kewajiban untuk Aminah untuk terjun dalam dalam politik praktis. Selain berpolitik, Aminah juga menjadi pengurus Yayasan Pendidikan & Sosial Darussalam Garut dan Pengurus Yayasan Al-Musaddadiyah Garut. Tidak berhenti disana, ternyata Aminah juga bergerak dalam agribisnis terkain dengan penelitiannya tentang serat rami dan hai ini membawa Aminah mendapatkan Indonesia Executive Women Golden Award 2004.
Disela-sela istirahat sholat dzuhur Senin (4/1), DPRD Jawa Barat, Bandung, salah satu Dewi Sartika masa kini ini menerima wartawan Giornalismo, Adrio Kusmareza Adim dalam sebuah wawancara dan membeberkan pandangannya tentang perempuan, pendidikan dan politik.

Apa yang mendorong Anda menjadi anggota DPRD?
Sebenarnya saya berasal dari keluarga yang senang sekali berorganisasi, mulai dari saya sekolah sudah mulai aktif ikut kegiatan disana-sini jadi mungkin udah ada dalam darah saya untuk berorganisasi yang dalam kasus saya adalah politik.

Bisa Anda ceritakan awal perjalanan Anda di dunia politik?
Awalnya saya ikut aktif di pengurus PPP, waktu itu saya masuk jadi wakil ketua DPC PPP Kabupaten Garut. Saya maju pada pemilihan umum legislatif pada tahun 1999 dan masuk menjadi anggota legislatif DPRD Garut sampai tahun 2004.

Apakah ada keluarga Anda yang berkecimpung di dunia politik?
Ayah dan suami saya dulu adalah seorang politisi.

Saat ibu berkampanye pernahkah terlintas keraguan bahwa Anda tidak akan terpilih?
Saya memiliki pinsip kalau kita wajib ikhtiar, dengan potensi yang kita miliki kalau kita punya cita-cita dan kita ingin mewujudkan cita-cita itu jadi saya selalu optimis meskipun menyadari kita memiliki keterbatasan, tidak lupa mengetahui apa saja kendala-kendala yang ada dilapangan dan kendala-kendala itu jurstu menjadi tantangan untuk membuat kita lebih sukses lagi dimasa depan.

Apa saja janji yang Anda tawarkan saat Anda berkampanye?
Ya, sesuai dengan fungsi anggota lgislatif, kita berusaha untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat melalui fungsi kita di legislatif.

Bisa disebukan satu atau dua janji Anda saat itu?
Memperjuangkan anggaran yang menjadi kewenangan antara legislative dan eksekutif yang berpihak pada rakyat.

Anda tidak langsung di komisi E, jadi Anda saat itu Anda di komisi apa?
Saya waktu itu komisi B dan setelah sekitar tiga tahunan saya ditempatkan di komisi D dan sekarang saya di komisi E.

Saat Anda hendak turun sebagai calon legislatif, apakah Anda mencalonkan diri atau partai Anda yang mencalonkan?
Karena waktu itu saya menjabat wakil ketua jadi saya dicalonkan oleh partai saya. Dan karena kader wanita masih sedikit juga waktu itu.

Untuk berkampanye, berapa dana yang Anda habiskan?
Waktu itu saya menghabiskan sekitar seratus juta rupiah.

Apakan Anda mendapat bantun dari partai Anda saat berkampanye?
Walau pun saya dicalonkan oleh partai saya tapi saya tidak mendapat bantuan apapun dari partai.

Saat ini berapa gaji yang Anda dapatkan?
Kalau gaji saya sekarang adalah enam juta Sembilan ratus ribu tapi lebih lengkapnya bisa ditanyakan kepada dewan.

Tunjangan apa saja yang Anda dapatkan?
Ada beberapa tunjangan yang saya dapat, seperti Komin (komunikasi dan informasi) kurang lebih lima belas juta dan tranportasi berupa mobil dan bensin perbulannya.

Menurut Anda tunjangan yang Anda dapatkan itu cukup, kurang, atau berlebih?
Allhamdulillah saya kira cukup asal kita bisa mengelolanya dengan baik maka tidak ada yang kurang atau berlebih. Terus terang saya membutuhkan tunjangan tersebut karena tunjangan itu pun untuk membantu saya dalam melaksanakan tugas-tugas saya.

Apakah partai Anda memberlakukan potongan terhadap gaji Anda?
Tentu saja ada, mungkin semua partai memberlakukannya.

Seberapa besar gaji Anda yang dipotong oleh partai Anda?
Untuk setiap anggota dipotong sekitar dua juta dan itu diberikan kepada kas partai.

Sebanyak 25% perempuan di DPRD Jabar apakah menurut Anda perempuan sudah terwakili?
Belum. Jelas masih kurang.

Menurut Anda berapa jumlah yang seharusnya?
Sebetulnya meskipun dua puluh lima persen tapi apabila ditempatkan posisi yang stategis artinya kita dapat membantu untuk membuat kebijakan untuk para perempuan. Berbeda dengan jumlah perempuan yang besar di DPRD tapi tidak menduduki posisi yang stategis mana akan sia-sia.

Bagaimana pandangan Anda terhadap perempuan yang berpolitik?
Tidak masalah dan harus, karena bagi saya politik itu semacam managmen, seni mengelola pemerintah dan rakyat, selama kita menjadi warga negara selama itu juga kita berpolitik.

Pandangan Anda sendiri terhadat politik itu bagaimana?
Ada yang saya sayangkan, jadi ada yang salah atau istilahnya meracuni kepada masyarakat bahwa masalah-masalah politik itu dipisahkan dari kehidupan beragama padahal sebagai musilm itu politik dan agama tidak dapat dipisahkan, ibarat koin yang memiliki dua sisi.

Apa yang kiranya yang dapat diberkian perempuan di DPRD jika dibandingkan dengan pria?
Jelas dong, karena perempuan lebih mengerti apa yang mereka inginkan sehingga apa bila mereka memeperjuangkan kepentingan perempuan saya kira mereka akan lebih memahami dan lebih tahu apa yang harus diperjuangkan. Karena semua itu yang menjadi korban pertama adalah perempuan.

Lalu mengapa perempuan selalau menjadi korban pertama?
Dengan kondisi kemiskinan sekarang ini kemudian pendidikan yang masih rendah itu yang menjadi korban pertama adalah perempuan. Misalnya dengan pendidikan yang masih rendah, kita perempuan selama ini termajinalkan karena mereka dianggap cikup berperan di domestik artinya hanya di dalam lingkunagn keluarga saja padahal masyarakat membutuhkan selain di domestik, mereka perlu berkiprah, karena ada beberapa hal yang hanya bisa ditangani oleh perempuan terutama kepentingan merek sendiri.

Bagaimana pendapat Anda tentang penyetaraan gender?
Untuk sementara ini karena permpuan belum mendapatkan hak atau posisi yang pada tempatnya jadi kesetaraan itu diperlukan karena seperti upah buruh masih dibedakan antara perempuan dan laki-laki padahal mereka bekerja dengan porsi yang sama.

Bisa diceritakan bagaimana ceritanya Anda sampai bisa mendapatkan Indonesia Women Executive Golden Award pada tahun 2004?
Mungkin karena sayaberkiprah di lignkungan pesanteren, saya membawahi dua pesanten dan itu menjadi awal kiprah saya sebagai politisi dan pengabdian masyarakat. Kemudian selama sepuluh tahun saya melakukan riset mengembangkan serat alam rami, mengapa saya mau berlama-lama melakukan riset ini karena berangkat dari keprihatinan, rakyat Indonesia miskin, banyak penganguran lalu saya ingin mengembangkan suatu komiditi yang dianugrahkan oleh ALLAH SWT, saya melihat ada suatu potensi apa bila itu kita kemas akan menjadi peluang emas untuk kita melakukan pemberantasakn kemiskinan karena saya yakin dari pengembangan riset rami ini, kita bisa mengurangi ketergantukan inport terhadap serat kapas.

Apa yang membuat partai Anda mempercayakan posisi ketua fraksi pada Anda?
Ada peraturan bahwa untuk menjadi ketua fraksi itu adalah seorang pengurus harian, dimana diantara kawan-kawan kita bagi-bagi tugas mungkin saya terpilih karena senior diantara kawan-kawan yang lainnya.

Menurut Anda apakah perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi ketua?
Bisa, saya kira sama, apabila emang ada kualitas dan dia mampu tidak maslah. Jangankan di DPRD yang jadi presiden kan sudah ada.

Apa saat itu almarhum suami Anda keberatan dengan pilihan Anda terjun ke dunia politik praktis?
Suami saya memiliki kelaian jantung jadi saat itu saya lebih focus mendampingi dia. Saya berkiprah dalam politik praktis setelah almarhum meninggal.

Bagaimana caranya Anda membagi waktu dengan enam anak Anda?
Kebetulan anak-akan saya sudah mandiri, yang paling kecil saja sudah dua puluh delapan tahun. Jadi sudah mulai berkurang waktu saya dengan anak-anak saya.

Menurut Anda apakah perempuan perlu pendidikan yang tinggi?
Iya, karena pendidikan tinggi itu membuat perempuan bisa lebih berkiprah secara professional. Menurut saya sembialn tahun itu hanya untuk pembekalan diri sendiri. Saya berharap perempuan itu bisa mandri walau pun memiliki suami. Misal jika suami tidak bisa memenuhi kebutuhan kelaurga maka istri bisa membatntu jika diperlukan dan tentu itu dapat menyempurnakan tugas-tagas dari orang tua. Apalagi jika wanita tidak mandiri saat suami meninggal, maka akan oleng keluarga itu.

Tanggapan Anda terhadap masalah yang dialami oleh perempuan Indonesia seperti, KDRT, TKW dan Aborsi?
Banyak terjadi seperti itu karena tingakat pendidikan perempuan dan pada umumnya masih rendan serta tingkat kesejahteraan yang masih rendah juga sehingga kemungkinan terpicunya permasalahan sosial pada keluarga akan muncul jadi kemampuan suami untuk menafkahi suami itu terbatas sihingga dengan keterbatasan kesejahteraan itu bisa menimbulkan konflik-konflik di rumah tangga dank arena konflik itu posisi perempuan sangat rentan yang menyebabkan sering terjadinya KDRT.

Ada solusi yang dapat ibu tawarkan?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya mereka butuh pendidikan yang tinggi agar perempuan memiliki bargaining position dengan suaminya.

Apa pendapat Anda tentang putusan MA tentang peniadaan UN?
Sebetulnya cita-cita dari mentri dimana untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita itu memang baik ya, cuman kita harus sadar infrastuktru kita tidak sama antara di kota dan desa apalagi jawa dan luar jawa jadi kalau konsep itu diterapkan sekarang mungkin ada baiknya tapi alangkah baiknya jika kita membuat sebuah kebijakan bahwa dengan adanya perbedaan infrastukrut negara tidak bisa memberikan soal yang sama atau memberikan ujuan ulang bagi mereka yang gagal. Karena menurut saya, kita sedang menerapkan konsep tapi infrastuktur kita belum siap. Pertama-tama kita harus memperbaiki infrastuktur dulu agar setiap anak di Indonesia bisa merasakan pendidikan yang dirasakn oleh mereka yang tinggal di kota besar.

Apa Pendapat Anda tentang sistem pendidikan generalisasi di Indonesia dibandingkan spesialisasi yang digunakan Negara lain?
Mungkin ini memerlukan kajian dengan system pendidikan yang seperti itu bagaimana hasilnya, karena kita berusaha untuk membekali masyarakat agak bisa mandiri, dia bisa menggali potensi sumber daya alam tapi jangankan SMA, perguruan tinggi saja yang sudah ada spesialisasi masih banyak yang menganggur, disinilah kita perlu menyempurnakan konsep pendidikan kita agar hasil pendidikan kita betul-betul realistis sesuai kebutun profesi-profesi di mayarakat.

Apa SMK akan membantu?
Menurut saya iya, pemerinta mulai menyadari sehingga sekarang mulai diarahkan ke sekolah-sekolah kejuruan, maksudnya agak sekaloah kejuruan diperuntukan untuk anak-anak dengan kemampuan ekonomi yang terbatas jadi mereka bisa langsung bekerja dan sedangkan yang mampu bisa bersekolah di SMA lalu melanjutka pendidikann ke perguruan tinggi tapi bila lulusan SMK tertarik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi mereka bisa mengikuti ujian persamaan paket C.

Tanggapan Anda tentang campur tangan sekolah atau pemerintah suatu daerah dalam membantu siswa-siswinya saat UN?
Tidak bisa dibenarkan, itu manipulasi data namanya, karena apa pun yang terjadi itu kan akan menjadi untuk bahan evaluasi, jika kita mendapatkan data yang tidak benar maka evaluasi yang kita lakukan juga tidak benar. Ibarat dokter jika diagnosanya salah atau pasiennya tidak menceritakan masalah yang sebenarnya maka obat yang nantinya diberikan akan salah.


Apa pendidikan politik itu penting menurut Anda?
Penting sekali, karena dengan berpolitik kita menyadari bahwa setiap insane itu mempunyai hak dan punya kewajiban, dia punya hak untuk menyampaikan pendapat lalu kewajibannya adalah ikut menanta kehidupannya agar cita-citanya bisa dicapai. Kemudian hak sebagai anggota masyarakat, disamping kita punya hak bicara, untuk dipilih, untuk memilih, kita memiliki kehidupan yang layak, pendidikan yang layak, pelayanan kesehatan yang baik, untuk menciptakan itu butuh pendidikan politik sehingga kita bisa saling menghargai. Politik itu indah, hanya sayang ada tangan-tangan yang mengotori politik.

Apa Anda memiliki pesan untuk disampaikan kepada pembaca?
Saya sangat menyayangkan karena menurut saya unversitas itu seperti membatasi sosialisasi dengan masyaraka, mereka membebankan mahasiswanya dengan tugas-tugas yang banyak dimana menyebabkan kurangnya waktu mereka bersosialisasi dan berpolitik. Saya berharap pihak universitas bisa mengawinkan pendidikan politik dengan setiap mata kuliah yang ada. Kalau kurangnya pendidikan politik pada mereka mungkin disetiap debat akan banyak perselisihan.

10 Response to "Sebenarnya, Politik itu Indah"

  1. tapi kalo dipikir-pikir politik jaman sekarang ribet. bikin jadi males belajar politik.

    Politik indentik dengan kekuasaan jadi sepertinya emang politik identik dengan saling jegal.

    Deny says:

    indah??indah soalnya bisa dapet duit banyak
    HAHAHA

    Tapi kalau diliat-liat hidup mereka sibuk juga ya.

    aaaah males sama politik! gara2 tadi ujian kompol gue kacau!

    Seperti kata lagu?
    It's all about the money?
    Haha.
    Tapi kembali pada individu masing-masing.

    sebenarnya politik merupakan bagian dari seni.yaitu seni bagaimana kita berkomunikasi terhadap masyarakat luas

    Vannia says:

    Gue setuju ama komennya Deny diatas. hahaha
    But what school has taught was money making.. kata The SIGIT
    Ada benernya juga.

    @Yoga
    Uwih. Sadep bahasanya.
    Setuju politik sebagai seni.
    Selalu ada teknik-teknik khusus yang dimiliki setiap politikus.

    @Vannia
    Betul sekali Money Making tapi sayangnya sebagai karyawan mereka mengajarkannya bukan sebagai boss.

    Tambahan.
    Duit emang penting sih.
    Ya, gak? Apa-apa butuh duit.

Posting Komentar

Powered by Blogger