"Kondisi Lingkungan Jawa Barat Kritis"

Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Muhammad Hendarsyah:

Walhi Jawa Barat merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang pelestarian lingkungan khususnya yang berada di wilayah Jawa Barat. Banyak yang telah dilakukan oleh organisasi ini. Namun, apa saja yang dilakukan Walhi saat ini dan apa saja yang telah dilakukan Walhi selama ini?

Rabu (4/11), wartawan Giornalismo Aditya Shorea Pratama mewawancarai Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Muhammad Hendarsyah atau yang biasa disapa kang Ogi terkait dengan kinerja Walhi itu sendiri.

Walhi saat ini sedang sibuk apa saja?
Kalau Walhi sebetulnya konsen sekarang itu di pengolahan sampah yang berbasis masyarakat serta pengolahan daerah aliran sungai yang berbasis masyarakat. Selain itu, kita juga sedang konsen dengan upaya-upaya mitigasi bencana. Apalagi dengan adanya bencana gempa kemarin. Kita sekarang masih terus mengawal proses itu terutama di advokasinya itu sendiri, karena kerja Walhi sebenarnya di advokasi kebijakan. Selain itu, banyak kasus-kasus yang terkait dengan lingkungan yang ditangani Walhi.

Seperti kasus Tangkuban Perahu?
Salah satunya kasus Tangkuban Perahu juga.

Pasti Anda pernah dengar yang namanya Sarekat Hijau? Ada perbedaan tidak antara Sarekat Hijau dengan Walhi?
Sarekat hijau itu sebenarnya side politic-nya Walhi meskipun sebenarnya secara organisasi, Sarekat Hijau sudah terpisah dengan Walhi.


Walhi sudah terbentuk sejak lama, apa saja yang telah dilakukan Walhi Jawa Barat khususnya di wilayah Jawa Barat?
Sebenarnya banyak yang telah dilakukan Walhi Jawa Barat. Akhirnya itu semua kembali ke masyarakat yang menilai. Mungkin selama ini kita lebih banyak bermain di kasus.

Apa sekarang ini ada kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi di banding tahun-tahun sebelumnya?
Semenjak kecenderungannya itu, lingkungan itu semakin parah.

Kalau ada statusnya, status lingkungan di Jawa Barat itu sendiri sudah masuk ke dalam tahap apa?
Sebenarnya, kondisi lingkungan di Jawa Barat itu sudah kritis.

Sering saya melihat di sekitar tol Cipularang itu banyak gunung-gunung kapur yang gundul tanpa ada penghijauan. Apa Walhi tidak memperhatikan itu?
Ya memperhatikan juga. Sebenarnya kalau ngomong perhatian terhadap lingkungan bukan hanya Walhi saja, tetapi juga merupakan suatu kepentingan bersama. Cuma akhirnya ketika berbicara banyak istilahnya mungkin bukan hanya Cipularang saja tapi banyak tempat yang bisa terbilang kritis seperti tambang galian C misalnya dan pencemaran. Mungkin sebelum kegiatan itu ada hal-hal terkait dengan wilayah-wilayah itu seperti tata ruang. Sebenarnya dari penataan ruang dari wilayah itu seperti apa. Termasuk Cipularang yang keliahatan sebenarnya peruntukkan lahannya itu sebanarnya untuk apa. Dan itu sebetulnya ada aturan-aturan untuk mengatur itu.


Sekarang masalah regenerasi. Ada tidak regenerasi dalam tubuh Walhi itu sendiri?
Walhi itu sebenarnya forum. Khususnya di Jawa dan Jawa Barat, anggotanya itu masih lembaga-lembaga. Di situ ada kelompok pecinta alam, organisasi non-pemerintah, kelompok masyarakat. Kalau berbicara regenerasi mungkin dari anggota itu sendiri. Selain itu, ada juga yang disebut sahabat Walhi. Dan harapannya mungkin bisa meneruskan pekerjaan Walhi.

Saat ini banyak anak muda yang terlihat tidak peduli soal melestarikan lingkungan. Apa yang biasanya Walhi lakukan dalam mengatasi hal ini?
Sebenarnya memang banyak yang tidak peduli terhadap lingkungan, tetapi banyak juga yang sudah peduli. Hanya konteksnya bila dilihat secara luas, dorongan kita ya membentuk komunitas-komunitas itu. Dulu di Walhi sempat ada pelatihan tentang membuat lingkungan menjadi lebih baik, dan lebih nyaman. Banyak cara yang bisa dilakukan dan itu bisa dilakukan oleh siapapun.

Ada pesan-pesan buat masyarakat untuk melestarikan lingkungan?
Banyak cara untuk menjaga lingkungan. Dimulai dari menjaga lingkungan sendiri misalnya per wilayah, per RT, dan komunitas, karena anak muda saat ini kebanyakan berkomunitas. Disana juga bisa didorong selain di wilayah-wilayah pemukiman.
(ASP-210110080120)

13 Response to ""Kondisi Lingkungan Jawa Barat Kritis""

  1. anak muda peduli kok (membela diri hahaha),
    pengelolaan sampah emang bagusnya berbasis masyarakat, supaya lebih sadar siapa yang harus bertanggung jawab atas sampahnya sendiri. Hidup Walhi!

    Bumi ini udah gak oke kalau terus-terusan gini.
    Haha.
    Tapi sulit juga ya berbuat yang benar.

    ada ko yang peduli, cuma ngga keliatan aja
    lebih banyak terlihat yg ngga peduli mungkin.hehhehe

    wah kacau, apa jadinya kalo begini terus. lingkungan rusak, sampah dimana-mana, jalanan juga rusak. ampun deh

    Deny says:

    Ternyata sudah separqah itu y??padahal seinget gw dulu masih alami banget tuh tangkuban perahu

    Jangan sampai ada lagi jalanan berlubang yang ditanami pohon pisang seperti yang terjadi di Pasteur. Memalukan!

    Rama says:

    Ayo semuanya!! Jadikan bumi ini hijau kembali.. terutama Bandung yang seharusnya memiliki alam yang begitu indah.. Jangan di rusak lagi..

    wah emang kita harus menghijaukan kembali tangkuban perahu agar lebih asri dan juga nyaman lagi..
    ane juga menyayangkan saat pulang ke bekasi melihat dari atas kereta banyak bukit2 digerus untuk kepentingan pribadi,smoga hal tersebut bs diminimalisir malah bs di hilangkan..

    Let's go green our Indonesia!!!

    go green yoyoyo!!!

    HSA says:

    Hijaukan Kembali Bumi Indonesia ini!!!
    bangkitlah pemuda Indonesia!!!!

    amir says:

    ayo mulai sadar diri untuk menjaga kebersihan lingkungan,
    jangan hanya di poster poster saja.

    apa yang sudah kita lakukan untuk lingkungan jawa barat?

Posting Komentar

Powered by Blogger